Masjid Raya Baiturrahman dibangun oleh Sultan Iskandar Muda tahun 1612 dan telah menjadi ikon Aceh. Masjin Baiturrahman juga menjadi obyek wisata religi di Aceh yang ramai dikunjungi karena kemegahan dan keindahannya. Bangunan utama pada Masjid ini berwarna putih dengan kubah hitam besar yang dikelilingi tujuh menara. Kesan megah Masjid ini semakin terasa dengan adanya kolam besar dan juga pancuran air pada bagian depan Masjid. Masjid ini juga terkena Tsunami di tahun 2004, alangkah dahsyatnya, allah menjaga rumah-Nya dengan luar biasa, sehingga tak sedikitpun bangunan nya yang hancur.
2. Kapal Apung, Banda Aceh
Dahsyatnya tsunami Aceh, sedikitnya terekam di Kapal Apung yang terletak di Desa Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Kini lokasi itu menjadi salah satu heritage andalan di Ibukota Provinsi Aceh.
Masuk ke komplek Kapal Apung, di sisi kiri sebuah tugu pengingat tsunami berdiri. Di sana bertulis nama-nama korban tsunami dari desa tempat kapal apung itu bertengger. Kapal terdampar di sana saat tsunami menggada Aceh, 26 Desember 2004 silam.
Kapal sebagai bukti nyata ombak raya. Saat tsunami datang, kapal yang difungsikan sebagai pembangkit listrik di lepas pantai, digiring gelombang laut ke tengah pemukiman warga. Alhasil, berlabuhlah kapal berbobot mati 2.500 ton dengan panjang 63 meter ke darat. Bergeser sekitar 5 kilometer dari tempat seharusnya kapal itu berada.
Kini, kapal itu telah berubah fungsi. Oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, kapal dimasukkan sebagai salah satu objek wisata tsunami di ibukota provinsi. Para pengunjung pun ramai datang, melihat dekat sisa tsunami dan membayangkan besarnya bencana yang datang enam tahun lima bulan lalu. Pengelolaan dilakukan oleh kementrian ESDM dan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Berada di atas kapal, sebuah pemandangan tersaji. Pengunjung akan tahu, berapa jauh kapal itu terseret arus tsunami, karena dari geladak setinggi 20 meter lebih akan terlihat laut dan dermaga Ulee Lheu. Sebagian kota juga terpampang dari atas sana.
Mesin pembangkit listrik tak ada lagi di dalam kapal, telah dipindahkan sejak akhir 2010 silam. Saat malam, lampu-lampu dihidupkan dengan memakai arus listrik, sama seperti fasilitas penerangan ke rumah-rumah warga.
Lokasi kapal apung pernah ditutup beberapa bulan untuk pemugaran dan dipagari sekelilingnya. Setelah dipugar, lokasi penanda kedahsyatan tsunami itu dibuka kembali pada 4 April 2012. Lokasinya semakin indah dan teratur, pengunjung pun semakin ramai.
Hampir semua wisatawan yang singgah di sana tak meninggalkan kesempatan untuk berpose berlatar kapal apung. Lokasi kapal apung selalu ramai akhir tahun, bersamaan dengan peringatan tsunami. Berbagai event mengenang bencana digelar di sana, dari pameran foto sampai doa bersama. Sekolah-sekolah juga kerap menjadikannya sebagai tempat belajar para siswa, berwisata sambil mendidik. (Sumber : BandaAcehTourism)
3. Pantai Lampu'uk, Aceh Besar (10 Km dari Banda Aceh)
Pantai lampuuk merupakan suatu kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Aceh Besar. Daerah ini merupakan salah satu destinasi andalan yang kerap dikunjungi oleh berbagai wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Pantai yang berada pada kecamatan Lhoknga ini dapat ditempuh kurang dari 30 menit dari pusat kota Banda Aceh, oleh karenanya pantai ini selalu dipadati warga terutama pada saat weekend.
Lalu, aktifitas apa saja yang dapat dilakukan disini:
- Berenang dan bermain pasir
- Ikan bakar
- Bermain banana boat
- Surfing
- Foto hunting
4. Masjid Rahmatullah, Lampu'uk, Aceh Besar (10 Km dari Banda Aceh)
Salah satu wisata religius yang patut dikunjungi di Aceh adalah Masjid yang berada di Lampuuk, Aceh Besar. Masjid ini adalah bukti kebesaran Allah dimana sewaktu terjadi tsunami tahun 2004 ketika ketika semua bangunan hancur, ada satu masjid kokoh yang bertahan dari kehancuran. Masjid nan ajaib itu adalah Masjid Rahmatullah, yang kini banyak dikunjungi peziarah.
Berwisata Ke Pantai Lampuuk di Kecamatan Loknga Aceh besar apa salahnya jika Anda menyempatkan diri beribadah/wisata religi di Masjid Rahmatullah yang berada di sekitar pantai tersebut. Mesjid ini dulunya selamat saat Tsunami menerjang Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yang silam. Seluruh makhluk dan bangunan yang ada di sekitar mesjid hanyut terbawa air bah tsunami. Masjid ini adalah salah satu keajaiban Allah yang ditunjukkan kepada kita yang masih hidup ini. Banyak wisatawan dunia mengunjungi masjid ini dan mengabadikannya.
Di salah satu sudut masjid juga kita bisa melihat beberapa foto yang dipajang sebagai kenangan masa Tsunami dan ada juga beberapa tiang bangunan yang patah diterjang tsunami sengaja di biarkan sebagai bukti sejarahnya. Untuk mengunjung mesjid dari Banda Aceh, biasanya cukup menempuh waktu perjalanan sekitar 15 sampai 20 menit saja melalui jalur darat.
Nah, Jika anda seorang muslim, jika berwisata ke Pantai Lampuuk, apa salahnya beribadah sejenak di masjid ini. Kita bisa merenungkan kebesaran Allah SWT atas peristiwa tsunami yang memporak-porandakan Aceh di masa lalu.
5. Makam Syiah Kuala, Banda Aceh
Teungku Syiah Kuala merupakan seorang ulama kharismatik Aceh yang meninggal dunia pada tahun 1696 Masehi dalam usia 105 tahun. Beliau diakui sangat berjasa dalam penyebaran agama islam di Aceh pada saat itu.
Pengakuan sejumlah warga, kunjungan mereka didasari atas ketakjuban dan kuasa Sang Pencipta pada makam ulama besar ini yang tidak rusak saat bencana gempa dan tsunami Aceh, 26 Desember 2004 silam.
Semua nisan tetap teronggok di areal makam kendati tidak beraturan sesaat setelah tsunami reda. Padahal letak makam dengan pantai sebelum tsunami diperkirakan hanya satu kilometer. Sedangkan saat ini hanya berjarak 100 meter. Hal itu diakui penjaga makam
6. Sabang, Pulau Weh
Sabang merupakan kota kecil yang berada di Pulau Weh yaitu pulau yang berada di ujung paling barat Indonesia, Kota Sabang ini dapat dicapai dengan kapal ferry atau kapal cepat dari Banda Aceh, selain itu disini juga tersedia Bandara Maimun Saleh. Kota Sabang di Pulau Weh ini menawarkan beragam wisata bahari juga beberapa tempat peninggalan sejarah yang bisa anda nikmati, berikut ini tempat wisata di Sabang yang bisa anda kunjungi.
- Pantai Iboih (Snorkling & Diving)- Pantai Gapang
- Air Terjun Pria Laot
- Pantai Anoi Hitam
- Tugu Nol Kilometer Sabang
7. Museum Tsunami, Banda Aceh
Pada tahun 2004 Tsunami menerjang Aceh dan menyisakan duka bagi warga Aceh yang telah selamat pada saat itu. Untuk mengenang sekaligus menghormati korban yang meninggal dalam musibah tsunami, dibangunlah sebuah Museum Tsunami yang berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda pada tahun 2009. Terdapat lorong panjang ditambah dengan suara gemuruh ombak dan kucuran air di sepanjang lorong yang akan mengingatkan anda pada bencana besar tersebut.
Banyak wisatawan yang mengunjungi Museum ini dan melihat apa saja yang tersisa dari gelombang tsunami. Ada banyak benda sisa bencana tsunami yang di pajang. seperti sepeda milik korban. Selain benda sisa bencana tersebut, juga ada foto korban meninggal dan cerita tentang kesaksian korban yang selamat, dan juga alat simulasi elektronik gempa bumi.
8. Puncak Geurute, Aceh Jaya
Gunung Gurutee berlokasi di Kabupaten Aceh Jaya beribukita Calang. Gunung gurute menjadi satu-satu lintasan darat menuju Kawasan Pnatai barat selatan Aceh yang menyimpang segudang keindahan yang tak habis-habisnya, itulah mengapa gurute sering di sebut sebagai Gerbang menuju keindahan pantai Barat Selatan. Di Gurutee keindahan alamnya luar biasa, terdapat pondok-pondok peristirahatan yang dibangun disisi jalan, dari pondok pengunjung bisa menikmati hamparan samudera biru dan dua pulau kecil dan perahu-perahu nelayan.
Selain itu, pagi dan sorenya sering terlihat kawanan babon yaitu hewan sejenis monyet yang berkeliaran di tebing-tebing jurang gunung. Para babon tersebut pada umumnya selalu menjadi tontonan masyarakat. Pengunjung kerap memberikan makanan sebagai hiburan sambil menikmati panorama alam geurute.
Jarak perjalanan darat dari kota Banda Aceh untuk menuju Geurutee sekitar satu setengah jam lebih. Kawasan ini ramai dikunjungi dari masyarakat dari Banda Aceh dan Calang selain yang kebetulan sekedar singgah dari perjalanan. Sambil menikmati makanan ringan dan segelas kopi panas akan membuat suasana semakin menyenangkan.
Jarak perjalanan darat dari kota Banda Aceh untuk menuju Geurutee sekitar satu setengah jam lebih. Kawasan ini ramai dikunjungi dari masyarakat dari Banda Aceh dan Calang selain yang kebetulan sekedar singgah dari perjalanan. Sambil menikmati makanan ringan dan segelas kopi panas akan membuat suasana semakin menyenangkan.
9. Danau Air Laut Tawar, Takengon
Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggröe Aceh Darussalam. Suku Gayo menyebutnya dengan Danau Lut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Disini, anda dapat merasakan hawa dingin di wilayah tropis dengan pemandangan alam yang nan pesona.
10. Pulau Banyak, Aceh Singkil
Pulau Banyak tak habis pesona. Perpaduan keindahan alam serta kebaikan masyarakatnya menjadi modal pulau ini untuk menggaet turis-turis yang haus akan pesona bahari. Tak menutup kemungkinan pulau ini bisa menjadi destinasi wajib bagi para turis yang bertandang ke Sumatra. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah dan penduduk lokal bahu-membahu menjadikan Pulau Banyak sebagai kawasan yang wajib disinggahi turis namun tetap dengan nuansa keramahan lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar